Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab
Oleh : Dr. Huwayda Ismaeel (Diterjemahkan dari artikel berbahasa Inggris)
ALASAN I :
Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbab
Kami
kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini; Pertama, apakah
ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam? Dengan
alami ia berkata, Ya, sambil kemudian mengucap Laa Ilaa ha Illallah!
Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadan rasullullah!
Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu ia yakin akan
Islam beserta seluruh hukumnya. Kedua, kami menanyakan; Bukankah
memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudari ini jujur
dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata; Ya, itu adalah sebagian
dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci dan merupakan sunnah
Rasulullah SAW yang suci. Jadi kesimpulannya disini,
apabila saudari ini percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa ia tidak melaksanakan hukum dan perintahnya?
ALASAN II :
Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu saya melarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka.
Yang
telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jalla termulia,
Rasulullah SAW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana; “
Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah SWT.”
(Ahmad) Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempati posisi
yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan; “
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak
.. . “ (QS. An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas
kecuali dalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan
kepada Allah SWT. Allah berfirman; “
dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…(QS. Luqman : 15)
Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah Allah
SWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka. Kita
tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allah berfirman
di ayat yang sama;
“dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. Kesimpulannya,
bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namun melanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu.
ALASAN III :
Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan saya memakai jilbab.
Saudari ini mungkin satu diantara dua tipe: dia tulus dan jujur, atau
sebaliknya, ia seorang penipu yang mengatasnamakan lingkungan
pekerjaannya untuk tidak memakai jilbab. Kita akan memulai dengan
menjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur. “Apakah anda tidak
tidak menyadari saudariku tersayang, bahwa wanita muslim tidak
diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya dengan
hijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya?
Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamu untuk
melakukan dan mempelajari berbagai macam hal di dunia ini, bagaimana
mungkin engkau dapat sedemikian cerobohnya untuk tidak mempelajari
hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dan kematianmu?”
Bukankah Allah SWT telah berfirman; “
maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui
(QS An-Nahl : 43). Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu.
Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah auratmu dengan jilbab,
carilah kesenangan Allah SWT daripada kesenangan syetan. Karena
kejahatan dapat berawal dari pemandangan yang memabukkan dari seorang
wanita.
Saudariku tersayang, apabila kau benar-benar jujur dan
tulus dalam menjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan
tangan kebaikan siap membantumu, dan Allah SWT akan membuat segala
permasalahan mudah untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman; “Ba
rangsiapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
.”(QS. AtTalaq :2-3). Kedudukan dan kehormatan adalah sesuatu yang
ditentukan oleh Allah SWT. Dan tidak bergantung pada kemewahan pakaian
yang kita kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang
berlaku. Kehormatan dan kedudukan lebih kepada bersikap patuh pada
Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, dan bergantung pada hukum Allah SWT yang
murni. Dengarkanlah kalimat Allah; “
sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu..”(QS.
Al-Hujurat:13) .Kesimpulannya, lakukanlah sesuatu dengan mencari
kesenangan dan keridhoan Allah SWT, dan berikan harga yang sedikit pada
benda-benda mahal yang dapat menjerumuskanmu.
ALASAN IV :
Udara
di daerah saya amatlah panas dan saya tidak dapat menahannya.
Bagaimana mungkin saya dapat mengatasinya apalagi jika saya memakai
jilbab.
Allah SWT memberikan perumpamaan dengan mengatakan; “
api neraka jahannam itu lebih lebih sangat panas(nya) jikalau mereka mengetahui..”(QS
At-Taubah : 81)Bagaimana mungkin kamu dapat membandingkan panas di
daerahmu dengan panas di neraka jahannam? Sesungguhnya saudariku, syetan
telah mencoba membuat talli besar untuk menarikmud ari panasnya bumi
ini kedalam panasnya suasana neraka. Bebaskan dirimu dari jeratannya dan
cobalah untuk melihat panasnya matahari sebagai anugerah, bukan
kesengsaraan. Apalagi mengingat bahwa intensitas hukuman dari Allah SWT
akan jauh lebih berat dari apa yang kau rasakan sekarang di dunia fana
ini. Kembalilah pada hukum Allah SWT dan berlindunglah dari
hukuman-Nya, sebagaimana tercantum dalam ayat; “
mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah”(QS.
AN-NABA 78:24-25). Kesimpulannya, surga yang Allah SWT janjikan, penuh
dengan cobaan dan ujian. Sementara jalan menuju neraka penuh dengan
kesenangan, nafsu dan kenikmatan.
ALASAN V :
Saya
takut, bila saya memakai jilbab sekarang, di lain hari saya akan
melepasnya kembali, karena saya melihat banyak sekali orang yang begitu.
Kepada
saudari itu saya berkata, “apabila semua orang mengaplikasikan logika
anda tersebut, mereka akan meninggalkan seluruh kewajibannya pada
akhirnya nanti! Mereka akan meninggalkan shalat lima waktu karena mereka
takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktu shalat itu. Mereka akan
meninggalkan puasa di bulan ramadhan, karena mereka tekut tidak dapat
menunaikan satu hari ramadhan saja di bulan puasa, dan seterusnya.
Tidakkah kamu melihat bagaimana syetan telah menjebakmu lagi dan
memblokade petunjuk bagimu? Allah SWT menyukai ketaatan yang
berkesinambungan walaupun hanya suatu ketaatan yang sangat kecil atau
dianjurkan. Lalu bagaimana dengan sesuatu yang benar-benar diwajibkan
sebagaimana kewajiban memakai jilbab? Rasulullah SAW bersabda;
“Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah perbuatan mulia yang terus
menerus, yang mungkin orang lain anggap kecil.” Mengapa kamu
saudariku, tidak melihat alasan mereka yang dibuat-buat untuk
menanggalkan kembali jilbab mereka dan menjauhi mereka? Mengapa tidak
kau buka tabir kebenaran dan berpegang teguh padanya? Allah SWT
sesungguhnya telah berfirman; “
maka kami jadikan yang demikian itu
peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang di
masa kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”(QS. AL BAQARAH 2:66) Kesimpulannya,
apabila
kau memegang teguh petunjuk dan merasakan manisnya keimanan, kau tidak
akan meninggalkan sekali pun perintah Allah SWT setelah kau
melaksanakannya.
ALASAN VI :
Apabila saya memakai jilbab, maka jodohku akan sulit, jadi aku akan memakainya nanti setelah menikah.
Saudariku,
suami mana pun yang lebih menyukaimu tidak memakai jilbab dan
membiarkan auratmu di depan umum, berarti dia tidak mengindahkan hukum
dan perintah Allah SWT dan bukanlah suami yang berharga sejak semula.
Dia adalah suami yang tidak memiliki perasaan untuk melindungi dan
menjaga perintah Allah SWT, dan jangan pernah berharap tipe suami
seperti ini akan menolongmu menjauhi api neraka, apalagi memasuki surga
Allah SWT. Sebuah rumah yang dipenuhi dengan ketidak-taatan kepada
Allah SWT, akan selalu menghadapi kepedihan dan kemalangan di dunia
kini dan bahkan di akhirat nanti. Allah SWT bersabda; “
dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta”(QS. TAHA 20:124) Pernikahan adalah
sebuah pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT kepada siapa saja yang
Ia kehendaki. Berapa banyak wanita yang ternyata menikah sementara
mereka yang tidak memakai jilbab tidak?
Apabila kau, saudariku
tersayang, mengatakan bahwa ketidak-tertutupanm u kini adalah suatu
jalan menuju sesuatu yang murni, asli, yaitu pernikahan. Tidak ada
ketertutupan. Saudariku, suatu tujuan yang murni, tidak akan tercapai
melalui jalan yang tidak murni dan kotor dalam Islam. Apabila tujuannya
bersih dan murni, serta terhormat, maka jalan menuju kesana pastilah
harus dicapai dengan bersih dan murni pula. Dalam syariat Islam kita
menyebutnya :
Alat atau jalan untuk mencapai sesuatu, tergantung dari peraturan yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Kesimpulannya,
tidak ada keberkahan dari suatu perkawinan yang didasari oleh dosa dan kebodohan.
ALASAN VII :
Saya
tidak memakai jilbab berdasarkan perkataan Allah SWT : “dan terhadap
nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan
bersyukur)”(QS. Ad-Dhuhaa 93: 11). Bagaimana mungkin saya menutupi
anugerah Allah berupa kulit mulus dan rambutku yang indah?
Jadi saudari kita ini mengacu pada Kitab Allah selama itu mendukung
kepentingannya dan pemahamannya sendiri ! ia meninggalkan tafsir
sesungguhnya dibelakang ayat itu apabila hal itu tidak menyenangkannya.
Apabila yang saya katakan ini salah, mengapa saudari kita ini tidak
mengikuti ayat :
“janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak daripadanya”(QS An-Nur 24: 31] dan sabda Allah SWT:
“katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya..” (QS
Al-Ahzab 33:59). Dengan pernyataan darimu itu, saudariku, engkau telah
membuat syariah sendiri bagi dirimu, yang sesungguhnya telah dilarang
oleh Allah SWT, yang disebut at-tabarruj dan as-sufoor.
Berkah terbesar dari Allah SWT bagi kita adalah iman dan hidayah,
yang diantaranya adalah menggunakan hijab. Mengapa kamu tidak
mempelajari dan menelaah anugerah terbesar bagimu ini? Kesimpulannya,
apakah ada anugerah dan pertolongan terhadap wanita yang lebih besar
daripada petunjuk dan hijab?
ALASAN VIII :
Saya
tahu bahwa jilbab adalah kewajiban, tapi saya akan memakainya bila
saya sudah merasa terpanggil dan diberi petunjuk oleh-Nya.
Saya bertanya kepada saudariku ini, rencana atau langkah apa yang ia
lakukan selama menunggu hidayah, petunjuk dari Allah SWT seperti yang
dia katakan? Kita mengetahui bahwa Allah SWT dalam kalimat-kalimat
bijak-Nya menciptakan sebab atau cara untuk segala sesuatu. Itulah
mengapa orang yang sakit menelan sebutir obat untuk menjadi sehat, dan
sebagainya. Apakah saudariku ini telah dengan seluruh keseriusan dan
usahanya mencari petunjuk sesungguhnya dengan segala ketulusannya,
berdoa, sebagaimana dalam surah Al-Fatihah 1:6 “Tunjukilah kami jalan
yang lurus” serta berkumpul mencari pengetahuan kepada
muslimah-muslimah lain yang lebih taat dan yang menurutnya telah diberi
petunjuk dengan menggunakan jilbab? Kesimpulannya, apabila saudariku
ini benar-benar serius dalam mencari atau pun menunggu petunjuk dari
Allah SWT, dia pastilah akan melakukan jalan-jalan menuju pencariannya
itu.
ALASAN IX :
Belum
waktunya bagi saya. Saya masih terlalu muda untuk memakainya. Saya
pasti akan memakainya nanti seiring dengan penambahan umur dan setelah
saya pergi haji.
Malaikat kematian,
saudariku, mengunjungi dan menunggu di pintumu kapan saja Allah SWT
berkehendak. Sayangnya, saudariku, kematian tidak mendiskriminasi antara
tua dan muda dan ia mungkin saja datang disaat kau masih dalam keadaan
penuh dosa dan ketidaksiapan Allah SWT bersabda;
“tiap
umat mepunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka
tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula)
memajukannya” (QS Al-An’aam 7:34] saudariku tersayang, kau harus berlomba-lomba dalam kepatuhan pada Allah SWT;
“berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumu..”(QS
Al-Hadid 57:21) saudariku, jangan melupakan Allah SWT atau Ia akan
melupakanmu di dunia ini dan selanjutnya. Kau melupakan jiwamu sendiri
dengan tidak memenuhi hak jiwamu untuk mematuhi-Nya.. Allah mengatakan
tentang orang-orang yang munafik,
“dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri” (QS
Al-Hashr 59: 19) saudariku, memakai jilbab di usiamu yang muda, akan
memudahkanmu. Karena Allah SWT akan menanyakanmu akan waktu yang kau
habiskan semasa mudamu, dan setiap waktu dalam hidupmu di hari
pembalasan nanti.Kesimpulannya , berhentilah menetapkan kegiatanmu
dimasa datang, karena tidak seorang pun yang dapat menjamin kehidupannya
hingga esok hari.
ALASAN X :
Saya takut, bila saya memakai jilbab, saya akan di-cap dan digolongkan dalam kelompok tertentu! Saya benci pengelompokan!
Saudariku,
hanya ada dua kelompok dalam Islam. Dan keduanya disebutkan dalam
Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok / tentara Allah (Hizbullah)
yang diberikan pada mereka kemenangan, karena kepatuhan mereka. Dan
kelompok kedua adalah kelompok syetan yang terkutuk (hizbush-shaitan)
yang selalu melanggar Allah SWT. Apabila kau, saudariku, memegang teguh
perintah Allah SWT, dan ternyata disekelilingmu adalah
saudara-saudaramu yang memakai jilbab, kau tetap akan dimasukkan dalam
kelompok Allah SWT. Namun apabila kau memperindah nafsu dan egomu, kau
akan mengendarai kendaraan Syetan, seburuk-buruknya teman.
KESIMPULAN
Tubuhmu, dipertontonkan di pasar para syetan dan merayu hati para
pria. Model rambut, pakaian ketat yang mempertontonkan setiap detail
tubuhmu, pakaian-pakaian pendek yang menunjukkan keindahan kakimu, dan
semua yang dapat membangkitkan amarah Allah SWT dan menyenangkan
syetan. Setiap waktumu yang kau habiskan dalam kondisi ini, akan terus
semakin menjauhkanmu dari Allah SWT dan semakin membawamu lebih dekat
pada syetan. Setiap waktu kutukan dan kemarahan menuju kepadamu dari
surga hingga kau bertaubat. Setiap hari membawamu semakin dekat kepada
kematian.
“tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
dari kesenangan yang memperdayakan”(QS Ali ‘Imran 3:185).
Naikilah
kereta untuk mengejar ketinggalan, saudariku, sebelum kereta itu
melewati stasiunmu. Renungkan secara mendalam, saudariku, apa yang
terjadi hari ini sebelum esok datang. Pikirkan tentang hal ini,
saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat
sumber : https://www.facebook.com/notes/rahasia-ketajaman-mata-hati/sepuluh-alasan-untuk-tidak-memakai-jilbab/10150278894332182