KENYATAAN Ttg HIV/AIDS
Saat ini AIDS merupakan penyebab kematian terbesar ke-4 (empat) pada orang dewasa di seluruh dunia, akibatnya, terjadi peningkatan jumlah yatim piatu hingga 13,2 juta anak di seluruh dunia. Setiap hari, 14.000 orang tertular HIV yang sebagian besar adalah remaja usia antara 15-24 tahun & setiap menit seorang anak dibawah usia 15 tahun terinfeksi HIV di suatu tempat di dunia sehingga diperkirakan sejumlah 60 juta orang telah tertular dan 21 juta diantaranya telah meninggal. 95% dari pengidap HIV/AIDS di seluruh dunia, berada di negara miskin.
Informasi AIDS Epidemic Update 2009 sebagaimana dilaporkan oleh UNAIDS menyebutkan bahwa 33.4 juta orang di dunia telah terinfeksi HIV. Tercatat pula, bahwa Indonesia termasuk negara dengan perkembangan epidemi AIDS yang paling cepat di Asia (among the fastest growing epidemics in Asia)
Sampai akhir September 2009, Departemen Kesehatan RI melaporkan secara kumulatif 46.702 orang yang hidup dengan HIV dan AIDS, 18.442 orang AIDS, dan sebanyak 28.260 orang yang dilaporkan masih dalam stadium HIV.
Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 49,7%, Injecting Drug User (Pengguna Narkoba Suntik) 40,7%, dan Lelaki Seks Lelaki 3,4%. Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20¬ 29 tahun (49,57%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (29,84%) dan kelompok umur 40-49 tahun (8,71%). Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau. Yang memprihatinkan adalah, bahwa dalam 22 tahun sejak pasien pertama ditemukan di Indonesia, telah terjadi "feminisasi" dari epidemi - bila pada awal epidemi hampir seluruh penderita AIDS adalah laki2, pada tahun 2009, sudah 20% orang yang terinfeksi HIV adalah perempuan, lebih dari separuhnya adalah ibu rumah tangga biasa, yang tidak pernah ganti2 pasangan.
Di Indonesia, hingga Juni 2008, dari 18.963 kasus HIV/AIDS(12686 AIDS, 6277 HIV) yang paling banyak terinfeksi adalah pengguna Narkoba Suntik yang hampir setengahnya dan Usia Produktif (20-29 tahun) merupakan jumlah terbanyak. Untuk itu, ketika berbicara ttg Narkoba maka wajib juga berbicara ttg AIDS dan begitu pula sebaliknya.
Banyak orang menganggap bahwa ketika sudah terinfeksi Hiv berarti kita sudah mengidap penyakit Aids dan tinggal menunggu mati saja. Padahal itu adalah anggapan yang salah dan sangat keliru. Pada kenyataannya, banyak dari mereka yang sudah terinfeksi Hiv masih dapat beraktivitas seperti layaknya orang yang lain bahkan tidak jarang produktifitas & prestasi mereka melebihi orang yang belum terinfeksi. Virus Hiv tidak akan membuat kita menjadi Aids & kita pun dapat menjalani hidup sebagaimana yang lainnya jika kita secepatnya melakukan tes Hiv sukarela (VCT) untuk megetahui status kita sebelum benar-benar terlambat.
Saat ini AIDS merupakan penyebab kematian terbesar ke-4 (empat) pada orang dewasa di seluruh dunia, akibatnya, terjadi peningkatan jumlah yatim piatu hingga 13,2 juta anak di seluruh dunia. Setiap hari, 14.000 orang tertular HIV yang sebagian besar adalah remaja usia antara 15-24 tahun & setiap menit seorang anak dibawah usia 15 tahun terinfeksi HIV di suatu tempat di dunia sehingga diperkirakan sejumlah 60 juta orang telah tertular dan 21 juta diantaranya telah meninggal. 95% dari pengidap HIV/AIDS di seluruh dunia, berada di negara miskin.
Informasi AIDS Epidemic Update 2009 sebagaimana dilaporkan oleh UNAIDS menyebutkan bahwa 33.4 juta orang di dunia telah terinfeksi HIV. Tercatat pula, bahwa Indonesia termasuk negara dengan perkembangan epidemi AIDS yang paling cepat di Asia (among the fastest growing epidemics in Asia)
Sampai akhir September 2009, Departemen Kesehatan RI melaporkan secara kumulatif 46.702 orang yang hidup dengan HIV dan AIDS, 18.442 orang AIDS, dan sebanyak 28.260 orang yang dilaporkan masih dalam stadium HIV.
Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 49,7%, Injecting Drug User (Pengguna Narkoba Suntik) 40,7%, dan Lelaki Seks Lelaki 3,4%. Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20¬ 29 tahun (49,57%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (29,84%) dan kelompok umur 40-49 tahun (8,71%). Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau. Yang memprihatinkan adalah, bahwa dalam 22 tahun sejak pasien pertama ditemukan di Indonesia, telah terjadi "feminisasi" dari epidemi - bila pada awal epidemi hampir seluruh penderita AIDS adalah laki2, pada tahun 2009, sudah 20% orang yang terinfeksi HIV adalah perempuan, lebih dari separuhnya adalah ibu rumah tangga biasa, yang tidak pernah ganti2 pasangan.
Di Indonesia, hingga Juni 2008, dari 18.963 kasus HIV/AIDS(12686 AIDS, 6277 HIV) yang paling banyak terinfeksi adalah pengguna Narkoba Suntik yang hampir setengahnya dan Usia Produktif (20-29 tahun) merupakan jumlah terbanyak. Untuk itu, ketika berbicara ttg Narkoba maka wajib juga berbicara ttg AIDS dan begitu pula sebaliknya.
Banyak orang menganggap bahwa ketika sudah terinfeksi Hiv berarti kita sudah mengidap penyakit Aids dan tinggal menunggu mati saja. Padahal itu adalah anggapan yang salah dan sangat keliru. Pada kenyataannya, banyak dari mereka yang sudah terinfeksi Hiv masih dapat beraktivitas seperti layaknya orang yang lain bahkan tidak jarang produktifitas & prestasi mereka melebihi orang yang belum terinfeksi. Virus Hiv tidak akan membuat kita menjadi Aids & kita pun dapat menjalani hidup sebagaimana yang lainnya jika kita secepatnya melakukan tes Hiv sukarela (VCT) untuk megetahui status kita sebelum benar-benar terlambat.