Kalian yang sudah pernah baca tulisan saya seperti cerpen,
cathar, disebuah website saya sendiri yang oke doke gaib abis pasti sudah tau
kalau saya adalah orang yang datang tak diantar pulang naik ojek (maklum,
jalanan lagi becek) :D . kalau lagi becek pasti abis ujan yah, kalau abis ujan
yah tentunya lagi becek (apaan sih kebolak balik). *kembali ke menulis*.
Waktu itu saya seorang penulis muda yang ngakunya bisa
ngapain aja. suatu hari pernah naik pesawat bersama 3 rekan kerja saya dan pergi
keluar kota. (menurut daftar tenaga sipil kayaknnya tidak ada nama saya deh) *garuk-garuk
kepala*. Saat itu dengan gaya pejabat,saya bertanya dengan3 rekan saya yang
kelihatannya udah nyantai banget.
Saya : “Eh kalian udah pernah naik pesawat belum? ” (saya menatap
mereka dengan penasaran. Meyakinkan jangan sampai mereka menganggap naik
pesawat seperti naik ojek)
Mereka bertiga : (saling menatap) “belummm…. Kamu???”
Saya : ahahahahaha (nyengir kuda biadab yang tidak
sepatutnya dilakukan oleh pejabat muda seperti saya, ternyata tidak bisa dihindarkan).
Mereka bertiga : “kamu sudah sering yah?” (tatapan mereka antara lugu ama sok
galau)
Saya : (dengan menahan ketawa antara kebelit pipis ama
malu-malu mencoba melontarkan senyum dan nyengir kuda lagi) yah belum juga lah…
ahahahahaha
Kami semua beradu gilanya untuk memenangkan piala bergulir
cengiran kuda ter gaib abis. Dan ternyata tidak membuahkan hasil karena
waktunya harus naik pesawat. *eng ing eng*
Ternyata kami semua itu pada pintar semua, (namanya juga
pejabat) tidak ada yang jadi kampungan saat itu dan kami tetap menahan
kampungan kami dalam pesawat. Yang anehnya tiba-tiba mereka semua menatap saya
(apakah mungkin ini pertanda bahwa hanya sayalah penulis muda berbakat yang bisa jadi bejabat
dan bisa berteman dengan tukang ojek? )
Mereka bertiga : “Eh kamu tau tidak pasang sabuk
pengamannya?”
Saya : (melirik kanan kiri dan mencoba meneliti apakah ada
sesuatu yang terjadi pada sabuk pengamannya dan tidak ingin dibuka? Atau jangan-jangan
kami sudah berbuat dosa padanya?)
Mereka bertiga : eh ditanya malah diam. Bagaimana?
Saya : saya tau (akhirnya nafas lega keluar juga dari
hidung)
Mereka bertiga : gimana?
Saya : oke akan saya terangkan. (kepala menoleh kesebelah
kanan)
Mereka bertiga : (kebingungan galau)
Saya : ka, bagimana cara pasang sabuk pengamannya yah? (bertanya
dengan lugu)
Teman-teman saya mulai memasang mimik yang waaawwww,, sangat berbeda dari yang
sebelumnya. (mungkin mereka bangga sekali mempunyai teman yang baik hati dan tidak
sombong seperti saya ini).
Pesawat sudah terbang. yang anehnya wajah kita pada pucat semuanya (kemungkinan kita
sedang mengalami apa yang disebut dengan MABUK UDARA ! huaaa) . memang kami
adalah anak-anak yang langka yang pernah didapatkann didunia Ini dan kami
mensyukurinya dengan tidur. (loh kok
tidur?) *ABISNYA GAK NAHAN, PENGEN MUNTAH* . setelah kami melihat-lihat dari atas pesawat
kami benar-benar takjub.
*kok bawahannya pesawat putih semuanya yah? Mana lautnya,
mana gunungnya?* karena bosan memandang hal yang gaib itu kami berempat
memutuskan, untuk setengah benar tidur. Dan saya pun membaringkan kepala diatas
meja lipat.
Sejam kemudian……..
Kami berempat menuruni benda hebat itu, dan memang apa yang
kami lakukan dengan cara mensyukurinya diatas pesawat tadi adalah benar-benar
sakti.
Kami berempat menatap bangunan yang disebut bandara sultan
hasanuddin. Perjalanan dari palu ke tempat ini sangat memakan banyak tenaga.
Wowww… bangunannya keren. Setelah asik berfantastik gila, saya tiba-tiba
teringat akan sesuatu *KOPER* *KOPER SAYA DIMANA?* berhubung saya tidak tau
prosedur pengambilan koper, terpaksa saya harus mengangkut ketiga teman saya
menuju tempat yang katanya orang-orang sih,, ingin mengambil barangnya.
Saya memutuskan untuk melangkah ketempat itu dikawal oleh
kakak yang tadi. Dia harus bertanggung jawab kalau sampai koper saya ilang,
saya kan bisa di marahi sama majikan saya nanti di malaisya *apa-apaan sih,
saya TAK RELA*.
Akhirnya koper saya bisa kembali lagi lagi. (duh sayang
banget kan, kalau koper saya ilang, harta saya satu-satunya di kota ini bisa gak
ada lagi) *mulai galau*.
Ternyata penderitaan kami belum berakhir sampai disitu,karena
cerita ini juga belum sampai disini. Kami harus menunggu kedatangan mobil mewah
kami yang dikabarkan dari perusahaan indonesia yang sukses di seluruh nusantara
lewat aksesnya. Siapakah dia? Kita tunggu sesaat lagi, jangan kemana-mana tetap
di nunggu bareng nur (gimana? Saya pejabat yang serba bisa kan?).
Sejam lagi kemudian…
Huuououououo astaga,mobil kami yang berwarna merah mengkilap
telah menungu kami (begitu kata sopirnya) *dia tidak tau, yah kalau pejabat itu gak boleh menunggu*. (Awas yah
entar orang itu saya pecat baru tau rasa). Akhinya kami
bisa beristirahat dengan tenang menuju hotel yang kebetulan untuk tingkat
orang-orang gaib seperti kami berempat itu tidak bisa tidur di kamar hotel, abisnya DINGIN GILA!
Saya mulai curiga nih, kayaknya ada yang mau ambil otak saya
yang berkembang ini di hotel (apa perlu otak saya dibuka dulu yah, trus
besoknya baru dipasang lagi :D (memang penulis yang hebat, pintar dan jenius) .
hhhheee,,, yaudah terpaksa dan dipaksa tidur, akhirnya tidur juga deh, tapi
namanya anak yang baik yah mesti di contoh, sebelum tidur , foto dulu … hheee
:D
Oh ia, salam kompak gila aneh ajaib bin gaib yah ,buat
kalian semua yang sudah baca tulisan super oke doke gaib abiss dari saya ..
semoga kalian dapat tercengir kuda karena itu membuktikan bahwa ternyata kalian
berjiwa pejabat. ***
Website : Nurkomariah-kisman.co.cc
Twitter : @nurkomariah16