Friday, May 7, 2010

Sikap Optimis dapat Meningkatkan Kesehatan

Sikap Optimis dapat Meningkatkan Kesehatan


Banyaknya tekanan hidup yang harus dialami seseorang membuat kebanyakan orang mengalami frustasi. Beberapa orang karena menghadapi beban pekerjaan yang berat harus mengalami stres pekerjaan. Problem lainnya seperti bencana alam dan kematian orang dekat juga bisa membuat depresi dan frustasi. Hanya sedikit orang yang sanggup menghindari tekanan hidup sehari-hari yang dapat membuat orang frustrasi dan berpandangan pesimistis. Namun, meski menghadapi kesukaran dan tekanan hidup, berpikir secara optimis bermanfaat khususnya untuk kesehatan. Apa saja manfaatnya? Serta bagaimana cara memupuk sikap optimistis?


Optimisme

Apa yang dimaksud dengan optimisme atau bersikap optimis? Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan. Optimisme dapat juga diartikan berpikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berpikir.
Sewaktu mengalami kegagalan atau tekanan hidup, bagaimana perasaan seorang optimis? Seorang yang berpikiran positif atau berpikir secara optimis tidak menganggap kegagalan itu bersifat permanen. Hal ini bukan berarti bahwa ia enggan menerima kenyataan. Sebaliknya, ia menerima dan memeriksa masalahnya. Lalu, sejauh keadaan memungkinkan, ia bertindak untuk mengubah atau memperbaiki situasi.
Bertolak belakang dengan optimisme, pandangan pesimistis akan menganggap kegagalan dari sisi yang buruk. Umumnya seorang pesimis sering kali menyalahkan diri sendiri atas kesengsaraannya. Ia menganggap bahwa kemalangan bersifat permanen dan hal itu terjadi karena sudah nasib, kebodohan, ketidakmampuan, atau kejelekannya. Akibatnya, ia pasrah dan tidak mau berupaya.
Berpikir positif juga menjadi kunci sukses untuk mengelola stres. Optimisme akan membuat seseorang menghadapi situasi tidak menyenangkan dengan cara positif dan produktif.

Manfaat Berpikir Positif

Para ilmuwan telah membuat kesimpulan atas riset selama puluhan tahun tentang manfaat berpikir positif dan optimisme bagi kesehatan. Hasil riset menunjukkan bahwa seorang optimis lebih sehat dan lebih panjang umur dibanding orang lain apalagi dibanding dengan orang pesimis. Para peneliti juga memperhatikan bahwa orang yang optimistis lebih sanggup menghadapi stres dan lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi. Berikut ini beberapa manfaat bersikap optimis dan sering berpikir positif.
  • Lebih panjang umur
  • Lebih jarang mengalami depresi
  • Tingkat stres yang lebih kecil
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap penyakit
  • Lebih baik secara fisik dan mental
  • Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
  • Mampu mengatasi kesulitan dan menghadapi stres
Mengapa manfaat ini bisa diperoleh bagi orang yang optimis dan berpikiran positif? Karena biasanya orang yang optimis akan menghindari kegiatan yang dilakukan orang yang pesimis dalam menghadapi stres dan tekanan hidup. Orang pesimis ketika menghadapi stres akan mengalihkan perhatian dengan kegiatan seperti merokok, konsumsi alkohol, dan menikmati makanan tanpa terkendali. Sedangkan seorang optimis akan melakukan lebih banyak aktivitas fisik, mengikuti diet sehat, serta mengurangi rokok dan alkohol.

Cara untuk Bersikap Lebih Optimistis

Jika Anda sering berpikir secara negatif terhadap orang lain ataupun terhadap situasi yang berat, bukan berarti Anda tidak dapat berpikir positif. Anda dapat mengubah cara berpikir negatif menjadi positif. Tidaklah sulit untuk melakukannya, namun membutuhkan waktu dan latihan untuk membuat kebiasaan baru ini. Berikut ini beberapa cara untuk lebih optimistis dan memiliki pikiran dan sikap yang positif.
  • Periksa diri Anda

    Sewaktu Anda berpikir bahwa Anda tidak akan bisa menikmati suatu peristiwa buruk atau tidak akan sukses melakukan suatu tugas, segera singkirkan pikiran itu. Berfokuslah pada hal positif yang akan dihasilkan.

    Lakukan pemeriksaan secara berulang. Jika pikiran negatif lebih banyak, maka segera alihkan dengan pikiran positif.
  • Ikuti gaya hidup sehat

    Berolahraga tiga kali sehari dapat mengubah suasana hati menjadi positif dan mengurangi stres. Pola makan yang sehat juga mempengaruhi pikiran dan tubuh. Serta coba mengelola stres Anda.
  • Nikmati pekerjaan

    Berupayalah menikmati pekerjaan Anda. Tidak soal pekerjaan Anda, carilah aspek-aspek yang menyenangkan Anda.
  • Cari teman yang positif

    Carilah teman-teman yang memandang kehidupan dengan positif. Orang-orang demikian adalah orang yang optimis dan selalu mendukung Anda dengan memberi saran yang baik.

    Sebaliknya jika Anda dikelilingi oleh orang-orang pesimis, akan meningkatkan stres Anda bahkan membuat Anda ragu untuk mengelola stres dengan cara yang sehat.
  • Hadapi dan terima

    Hadapilah situasi yang dapat Anda kendalikan; berupayalah menerima situasi yang tidak dapat Anda kendalikan.
  • Miliki rasa humor

    Cobalah untuk tersenyum dan tertawa khususnya saat menghadapi saat yang sangat sulit. Carilah kejadian yang mengundang tawa dalam kegiatan sehari-hari. Rasa humor yang baik membantu seseorang memiliki pikiran, emosi, dan perilaku yang lebih positif.
  • Catat hal baik

    Setiap hari, catatlah tiga hal baik yang Anda alami.
  • Aturan sederhana

    Jangan katakan apapun kepada diri Anda sesuatu yang tidak ingin Anda katakan ke orang lain.
Memang untuk bersikap optimistis sangatlah tidak mudah. Bencana alam, beban hidup, dan juga musibah bisa terjadi yang membuat banyak orang merasa sulit untuk berpikiran positif. Namun dengan berupaya bersikap optimis dan berpikir positif akan menghasilkan kehidupan yang lebih sehat dan lebih memuaskan. Jangan menyerah!




Cuci Tangan Anda dengan Benar

Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah untuk mencegah penyebaran penyakit. Tangan kita sendiri justru seingkali menjadi perantara dari berbagai bakteri untuk masuk ke dalam tubuh kita. Agar memperoleh hasil yang maksimal, Anda sebaiknya mengetahui bagaimana teknik mencuci tangan yang benar.


Mengapa Harus Cuci Tangan?

Seseorang penderita flu menutup hidungnya dengan tangan saat bersin, kemudian memagang pegangan di bus, saat Anda memegang pegangan tersebut, bakteri flu dapat segera berpindah ke tangan Anda dan apabila Anda memegang hidung atau mulut, kuman tersebut dapat masuk ke dalam tubuh kita. Itulah gambaran betapa mudahnya kuman penyakit berpindah dari satu orang ke orang lain. Penyakit seperti diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), TBC bahkan penyakit yang mematikan seperti SARS, flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1) dapat dicegah dengan mencuci tangan secara benar. Sayangnya, banyak orang yang meremahkan kebiasaan sehat ini dan mengganggapnya tidak penting. Padahal dengan membiasakan mencuci tangan dengan baik, hidup Anda dan keluarga dapat lebih sehat.

Cara Mencuci Tangan yang Benar

Mencuci tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di bawah air yang mengalir. Sedangkan langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut.
  • Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
  • Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun mengandung antiseptik.
  • Gosokkan kedua telapak tangan.
  • Gosokkan sampai ke ujung jari.
  • Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.
  • Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
  • Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
  • Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan kedepan, kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
  • Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
  • Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
  • Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunkan kran, tutup kran dengan tissue.
Mengeringkan dengan tissue lebih baik dibandingkan mengeringkan tangan menggunakan mesin pengering tangan yang umum ada di mal. Karena mesin pengering tangan yang dipakai secara umum menampung banyak bakteri yang dapat menularkan ke orang lain.

Kapan Saat Anda Mencuci Tangan?

Mencuci tangan umumnya dilakukan saat sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah memegang daging mentah, sebelum dan setelah menyentuh orang sakit, sesudah menggunakan kamar mandi, setelah batuk atau bersin atau membuang ingus, setelah mengganti popok atau pembalut, sebelum dan setelah mengobati luka, setelah membersihkan atau membuang sampah, setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan.
Anda juga sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan ini kepada anak Anda yang masih kecil. Seorang anak senang sekali mempelajari dan menyentuh segala sesuatu tanpa tahu apakah benda tersebut kotor atau tidak. Lalu memasukkan tangannya ke dalam mulut atau memakan makanan tanpa mencuci tangan. Akibatnya sang anak dapat menderita penyakit. Menurut penelitian, penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah karena diare, padahal hal ini dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan.
Mengingat pentingnya cuci tangan, maka setiap tangga 15 Oktober dicanangkan sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia. Biasakan diri dan keluarga Anda untuk mencuci tangan sekarang juga.

RESENSI BUKU ILMIAH

ESQ |Emotional Spiritual Quotient| oleh Ary Ginanjar Agustian

Kamis, 22-05-2007

ESQ : Emotional Spiritual Quotient
Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam

Penerbit : Arga (305 hal)

Membaca buku ini, seperti menguak tabir rahasia tentang adanya korelasi yang sangat kuat antara dunia usaha, profesionalisme dan manajemen modern, dalam hubungannya dengan intisari Islam, yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam. Pemahaman dan pendalaman kedua unsur inti ini, telah melahirkan sebuah pemikiran baru yang segar yang dinamakan ESQ atau Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Penulis buku ini, Ary Ginanjar, adalah seorang pengusaha muda yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal mengenai keagamaan atau psikologi. Ia mendalami bidang keagamaan dengan mandiri melalui metode “kemerdekaan berpikir”. Dalam buku ini, ia berusaha menggabungkan Emotional Intelligence (EQ) yang didasari dengan hubungan antara manusia dengan Tuhannya (SQ), sehingga menghasilkan ESQ: Emotional and Spiritual Quotient . Ary Ginanjar memaparkan pemikirannya melalui sebuah ESQ Model, yang menggambarkan seluruh pemahaman dan fenomena secara komprehensif. Bermula dari titik fitrah, berlanjut kepada pembangunan prinsip hidup yang membangun mental, hingga ketangguhan sosial yang dirangkumkan secara berintegrasi.

Buku ini terdiri dari empat bagian yang masing-masing memaparkan mengenai unsur-unsur yang terdapat pada ESQ Model. Pada bagian satu ( Zero Mind Process–Penjernihan Emosi), penulis mengharapkan pembaca dapat berpikir secara jernih terlepas dari belenggu pemikiran yang selama ini menghalangi kecerdasan emosi manusia. Hasil dari penjernihan emosi ini dinamakan "God-Spot" atau fitrah. Pada bagian dua ( Mental Building), Ary Ginanjar menjelaskan tentang arti pentingnya alam pikiran. Di tahap ini, penulis menjabarkan mengenai cara membangun alam berpikir dan emosi secara sistematis berdasarkan Rukun Iman yang diperkenalkan dengan istilah Enam Prinsip, yaitu:
Star Principle – Prinsip Bintang (Iman kepada Allah)
Angel Principle – Prinsip Matahari (Iman kepada Malaikat)
Leadership Principle – Prinsip Kepemimpinan (Iman kepada Nabi dan Rasul)
Learning Principle – Prinsip Pembelajaran (Iman kepada Al Qur’an)
Vision Principle – Prinsip Masa Depan (Iman kepada Hari Kemudian)
Well Organized Principle – Prinsip Keteraturan (Iman kepada Ketentuan Allah)

Pada bagian tiga (Personal Strength–Ketangguhan Pribadi), berisi mengenai penjabaran mengenai tiga langkah pengasahan hati yang dilaksanakan secara berurutan dan sangat sistematis berdasarkan Rukun Islam. Langkah ini dimulai dengan Mission Statement (Dua Kalimat Syahadat), dilanjutkan dengan Character Building (Shalat 5 Waktu) dan diakhiri dengan Self Controlling (Puasa). Dengan melakukan ketiga langkah ini, pembaca diharapkan dapat memiliki ketangguhan pribadi. Menurut penulis, ketangguhan pribadi perlu diimbangi dengan ketangguhan sosial yang dapat diwujudkan dengan pembentukan dan pelatihan untuk melakukan sinergi dengan orang lain atau dengan lingkungan sosialnya. Pelatihan yang diberikan dinamakan Strategic Collaboration atau Langkah Sinergi (Zakat) dan Total Action atau Langkah Aplikasi Total (Haji).

Inti dari buku ini adalah untuk menjadi seorang yang sukses, tidak hanya dibutuhkan intelegensi yang tinggi tapi juga kecerdasan emosi yang tidak hanya berorientasi pada hubungan antar manusia semata tapi juga didasarkan pada hubungan manusia dengan Tuhannya. Buku ini mensinergikan kebenaran ajaran Islam dengan penemuan ilmiah dan teori-teori dari para pakar ilmu pengetahun di “Barat”, khususnya ilmuwan di bidang EQ atau kecerdasan emosi.
Buku yang perlu dibaca, tidak hanya oleh kalangan agamawan atau ilmuwan tetapi juga oleh masyarakat umum. Dan hendaknya dijadikan bahan acuan pemikiran dan langkah bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya demi kemajuan bangsa dan negara secara keseluruhan.


Sumber: Pustaka IPTEKnet / Tyas SA (IPTEKnet)

TOKOH IPTEK TOP

 
  Paul Ehrlich – Penemu Kemoterapi.
Selasa, 12-06-2007

Paul Ehrlich adalah seorang ahli bakteriologi berkebangsaan Jerman. Ia disebut sebagai : "Bapak Imunologi, Hematologi, dan Kemoterapi". Ehrlich kecil dilahirkan di Strehlen, Silesia (Strzelin, Polandia) pada 14 Maret 1854.
Prestasinya di sekolah dan universitas tidak menonjol bahkan tergolong rendah, namun ia orang yang gigih. Dengan bersusah-payah dan berpindah-pindah kuliah di Universitas Breslau, Strasbourg, Freiburg dan Leipzig, akhirnya ia berhasil meraih gelar Doktor pada usia 24 tahun dengan tesis bertajuk “Sumbangan untuk Teori dan Praktek Mewarnai Jaringan”. Prestasinya yang jelek bukan karena ia bodoh, tetapi lebih disebabkan kurangnya waktu untuk belajar. Waktunya banyak disita kegemarannya mencoba bermacam-macam zat warna untuk mewarnai jaringan tubuh yang masih hidup. Dia memiliki cita-cita untuk menemukan sesuatu yang dapat membunuh bibit-bibit penyakit di dalam tubuh manusia tanpa merusak jaringan tubuh. Sebab ia berkeyakinan, bibit penyakit tertentu hanya menyerap zat warna kimia tertentu yang bila bibit penyakit itu menyerap zat kimia tertentu lain, bibit penyakit itu akan mati. Pengobatan dengan zat kimia yang kemudian dikenal sebagai "Kemoterapi" inilah salah satu temuannya.

Pada tahun 1886 ia bergabung dengan Institute for Infectious Diseases di Berlin. Kemudian setelah menghabiskan dua tahun di Mesir, untuk penyembuhan Tubercolosis, ia bekerjasama dengan Emil Adolf von Behring untuk mengembangkan serum Dipteri. Kerjasama ini mengilhami Ehrlich dalam teorinya yang terkenal dengan Seitenkettentheorie ( teori rantai samping ) pada tahun 1897. Teori ini menerangkan efek dari serum dan memungkinkan pengukuran jumlah antigen. Pada tahun 1896 Ehrlich menjadi Direktur dari Institute of Serum Research and Examination di Steglitz, Berlin. Pada tahun 1899 institut ini dipindah ke Frankfurt, Main dan dikembangkan menjadi Royal Institute of Experimental Therapy. Disini Ehrlich meneliti kemoterapi dan penyakit menular lainnya. Pada tahun 1904, Ehrlich menjadi profesor kehormatan di University of Göttingen. Pada tahun 1906 ia menemukan susunan rumus dari atoxyl, satu campuran kimiawi yang terbukti mampu mengobati penyakit tidur. Selanjutnya ia dan muridnya, Sahachiro Hata, mengembangkan Salvarsan, perawatan efektif melawan Sifilis pada tahun 1909. Penelitian ini mengawali riset-riset lainnya mengenai pengembangan penisilin dan antibiotik lainnya.

Ia menikah dengan Hedwig Pinkus ---yang saat itu usianya masih 19 tahun--- pada tahun 1883. Mereka dikaruniai dua orang putri yang diberi nama Stephanie dan Marianne. Ehrlich adalah seorang ilmuwan yang mempersembahkan penemuannya untuk kepentingan umum dan kemanusiaan. Ia tidak mengaitkan penemuannya dengan uang. Maka layaklah ia dianugerahi Hadiah Nobel untuk kedokteran dan fisiologi bersama-sama dengan Ilya Ilyich Mechnikov pada tahun 1908.
Selain Hadiah Nobel, ia juga menerima penghargaan Tiedemann dari Senckenberg Naturforschende Gesellschaft di Frankfurt, Main pada tahun 1887, Prize of Honour pada International Congress of Medicine ke XV di Lisbon pada tahun 1906, Medali Liebig dari Komunitas Kimia Jerman pada tahun 1911, Cameron Prize of Edinburgh pada 1914. Pada tahun 1897 Pemerintah Prusia menganugerahkannya gelar sebagai Privy Medical Council. Dan pada 1911 ia diangkat sebagai kelompok penasihat yang paling tinggi, Real Privy Council , dengan titel Excellency.
Ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, ia menjadi sangat tertekan dan saat Natal tahun itu dia terserang stroke. Kesehatannya memburuk sejak saat itu, dan pada 20 Agustus 1915 ia meninggal karena serangan stroke yang kedua kalinya di Bad Homburg. Hidupnya digambarkan dalam film “Magic Bullet”, yang terfokus pada Salvarsan®(arsfenamina), yang digunakannya untuk mengobati penyakit sifilis.


Sumber: Ragam info web. / Tyas SA.

Riset hydrogen fuel-cell yang aktif cukup dengan ketersediaan suplai air dan udara bebas.

Berpacu menuju masa depan demi kehidupan yang berorientasi ramah lingkungan dan terhindari dari terjadinya ancaman pemanasan global ditengah-tengah tantangan kelangkaan sumber daya BBM dan gas bumi yang harganya semakin selangit, mau tidak mau membuat seluruh bangsa di dunia untuk berupaya menemukan sumber energi alternatif non-fossil yang sisa pembakarannya mengandung emisi gas carbon dioksida : CO2 dalam kadar minimum.
Kalangan ilmuwan telah lama mengetahui bahwa salah satu sumber daya energi masa depan yang memiliki keunggulan nol emisi adalah; hidrogen yang pada prinsipnya dapat dihasilkan dari penguraian air (H2O) dengan proses elektrolisa. Akan halnya hidrogen pun untuk menjadikannya memenuhi prasyarat sumber energi alternatif yang bebas carbon dioksida harus dihasilkan bersumber dari sumber daya energi-terbarukan dan berbasis-non-karbon konvensional ; yang berarti listrik yang digunakan pada proses elektrolisa penguraian air diperoleh dari pembangkit listrik tenaga angin, panel surya, atau pembangkit listrik tenaga nuklir.
Jalan alternatif lain yang juga masih terus ditelaah kajian teknologi ilmuwan khususnya di AS yakni memperoleh hidrogen dengan memproses konversi batubara, namunn dengan tantangan pada proses pengolahan CO2 hasil proses reaksi untuk kemudian dapat diamankan dengan dipendam di bawah tanah mirip dengan yang diberlakukan pada metoda pegolahan akhir sisa-sisa reaksi bahan bakar nuklir.

Energi hidrogen oleh kalangan ilmuwan sejauh ini diyakini amat prospektif guna diterapkan sebagai sumber daya energi bagi mobil masa depan serta penggunaan sebagai batere hydrogen fuel-cell untuk sejumlah perangkat komunikasi ataupun peangkat pemantauan elektronik yang terpasang di area terpencil : remote area.
Suatu inovasi terkini pada proses elektrolisa untuk sistem konversi hidrogen telah diungkapkan dari riset penelitian Emil Roduner dan Andreas Dreizler, ekspert dari University of Stuttgart - Jerman. Pada prinsipnya proses yang dijalankan bekerja dengan cukup sederhana, yakni air dalam material fuel-cell dioksidasi dalam proses katalisis menjadi molekul hidrogen dan oksigen yang dalam keseluruhan proses reaksi ini juga menghasilkan proton dan elektron. Proses ini berlangsung pada kutub sistem anoda, sedangkan proses sebaliknya terjadi di kutub katoda. Mekanisme produksi energi listrik yang berlangsung setelahnya sesungguhnya berjalan standar. Kutub katoda dan anoda dipisahkan satu sama lain menggunakan membran elektrolit polimer yang cara kerjanya berkarakter selektif untuk menjadikan sehingga proton dapat lewat dari satu ujung kutub dalam sel bahan bakar ke kutub lainnya; namun aliran elektron terblokir oleh sifat karakteristik molekoluer pada membran tersebut. Elektron-elektron terpaksa untuk mengalir melalui media kawat miniaturistik yang disediakan hingga menghasilkan sebagai arus listrik.
Aliran udara bebas diperlukan guna menguapkan air yang muncul di katoda. Hal ini diperlukan berhubung jika tidak dilakukan, maka konsentrasi gradien air diantara elktroda dan gaya yang menghasilkan proses reaksi katalisis ini akan melemah dan menghilang.

Riset yang berjudul “A molecular molybdenum-oxo catalyst for generating hydrogen from water” karya Emil Roduner dan Andreas Dreizler dari Jerman ditunjang kerja sama bersama peneliti Christopher Chang and Jeffrey Long ekspert dari Berkeley Lab - Universitas California Berkeley serta mendapatkan sponsor riset dari DOE Office of Science di AS.
Menurut C. Chang tantangan ilmiah paling mendasar adalah menciptakan suatu material yang berasal dari sumber alamiah bumi yang berlimpah berkarakterisitk khas sistem molekular yang dapat menghasilkan hidrogen dari proses elektolisa air dengan aktivitas katalitik berintensitas tinggi serta memiliki tingkat kestabilan yang tinggi. Peneliti meyakini bahwa penemuan material katalis molibdenum-oxo untuk menghasilkan hidrogen dari air tanpa menggunakan asam atau larutan larutan tambahan organik lain hingga dapat memperoleh paradigma kimia baru untuk menciptakan katalis penurunan yang sangat aktif dan kuat dalam media cair serupa yang terdapat pada hydrogen fuel-cell diatas. Dan berlainan dengan kebanyakan batere hidrogen fuel-cell dengan bahan material methanol ataupun larutan asam hidrida, maka keaktifan fuel-cell yang mempersyaratkan suplai ketersediaan hanyalah air dan udara bebas/oksigen selain dapat menjadikannya dapat diterapkan praktis amat independen dari kebutuhan campur tangan manusia juga akan memberi nilai positif tersendiri berhubung materialnya tidak menghasilkan cemaran bagi lingkungan sisa aktivasi batere.
Praktek penerapan akan keberhasilan riset di atas akan amat berguna semisal dipergunakan batere hidrogen cair diatas untuk sumber catu daya listrik pada perangkat pemanatauan aktivitas vulkanik gunung berapi, atau pun pada pesawat nir-awak pengindraan perbatasan untuk kepentingan militer, dll.
Sungguh pun suka-atau-tidak segenap ilmuwan sedunia menyadari betapa proses penguraian air hingga memperoleh hidrogen cair yang dikuasai hingga saat ini memang produksinya masih berbiaya tinggi / mahal dan perolehan hasil “Output” dibanding “Input” masih jauh dari rasio nilai ekonomi yang memadai.
Dan dalam hal mana tidak berlaku sama sekali jalan pintas apalagi penuh misteri berujung heboh “hoax” model: “Blue Energy” di tanah air !


Sumber: Up-dates situs nature-com dan lainnya. / Rizal AK.

PENGLIBATAN AWAM DALAM KERAJAAN ELEKTRONIK

Perkara yang berkaitan dengan pengundian secara elektronik juga menimbulkan masalah lain yang dikatakan menjejaskan dialog awam, ketiadaan penglibatan secara bersemuka. Dengan ketiadaan pembuktian fizikal dalam pengundian oleh rakyat, bagaimana kita mengetahui pengiraannya betul? Pengundian secara elektronik bukanlah demokrasi elektronik.
Persoalannya adakah demokrasi elektronik menjadikan ahli politik lebih bermoral, mempunyai kesedaran atau bertanggungjawab?
Kerajaan Elektronik tidak boleh berdiri sendiri tanpa penglibatan proaktif rakyat. Kita mungkin memerlukan prinsip kepentingan awam yang dapat dikembangkan sehingga menjadi garis panduan am terutamanya berkaitan dengan tujuh aplikasi yang disasarkan kerajaan. Antara prinsip tersebut:
  • Rancang dan ukur keberkesanan Kerajaan Elektronik dan kejayaan ekonomi MSC dengan menggunakan petunjuk yang memperlihatkan impaknya dalam masyarakat dan dunia secara keseluruhannya selain daripada hanya mementingkan keuntungan daripada peluang pelabur MSC dan pembekal perkhidmatan.
  • Racangkan dan nilai kesan sosial Kerajaan Elektronik dan MSC dengan mengenda- likan penilai berkala untuk memastiKan la berkhidmat untuk kepentingan awam.
  • Gunakan kemudahan yang diberikan Kerajaan Elektronik dan MSC dan teknologi baru yang lain untuk meningkatkan kualiti kerja dan menggalakkan persamaan di tempat kerja.
  • Galakkan pembangunan aktif dan menyihatkan di sektor awam dengan memperuntukkan sumber, latihan dan bantuan untuk ruang awam dalam Kerajaan Elektronik di mana rakyat boleh meneruskan kegiatan bukan komersialnya.
  • Galakkan kepelbagaian dan persaingan dalam kandungan untuk dimasukkan ke dalam Kerajaan Elektronik dan MSC sementara melindungi kebebasan dan hak rakyat untuk kebersendirian.
  • Gunakan Kerajann Elektronik dan MSC dengan memperuntukkan perkembangan capaian kepada perkhidmatan kerajaan dan maklumat; kita harus mempertingkatkan demokrasi dengan menggalakkan. penglibatan popular terutamanya dengan membenarkan perbincangan demokratik dan membuat keputusan dalam semua fasa pembangunan MSC.
  • Popularkan suatu bentuk pendekatan yang membanyakkan penglibatan atau penyertaan masyarakat untuk merealitikan Kerajaan Elektronik yang bermula dengan andaian sistem berfungsi baik apabila rakyat menggunakannya atau menerima kesan daripadanya yang dalam proses pembangunan ujian dan pembinaan semula yang bersifat prototaip.
Penglibatan awam merupakan perkongsian antara diri kita sebagai rakyat dengan kerajaan. Ia merupakan penerimaan cabaran untuk bertanggungjawab dan penglibatan yang mengatasi kepentingan diri—mungkin mengkehendaki perubahan tingkah laku, kebiasaan dan sikap dalam membina prasarana sosial baru.
Untuk memahami sepenuhnya peranan rakyat dan penglibatannya dalam kerajaan elektronik, terutamanya berhadapan dengan cabaran dunia yang semakin hebat yang mengemukakan masalah baru mengkehendaki perubahan yang bersesuaian dengan faktor selain daripada yang bersifat teknlogi. Untuk memainkan peranan berkesan di peringkat nasional, penubuhan kumpulan kepentingan awam baru yang akan memperjuangkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kepentingan awam diperlukan. Adalah menjadi tugas kita untuk memastikan lebuh raya maklumat tidak meminggirkan apa yang kita nilai dalam masyarakat atau membawa kita Ke tempat yang tidak kita suka.

UTUSAN PENGGUNA, JULAI 1998, JIL 22 BIL 7, M/S 12