(Illustration by bluepalette) : |
Beberapa hal menarik, terkadang kita
temukan melalui bacaan orang lain. Latar belakangnya, sinopsis ceritanya, dan
hal lain yang awalnya kamu sebut "ah, ini biasa saja".
Tapi, apa semuanya sudah kamu baca?.
Masa penulis gak suka baca?. Atau,
mana mungkin seorang pemikir seperti kamu gak suka baca?.
Atau jangan-jangan, kamu merasa
bacaan mereka itu lebih kuno dari apa yang sebelumnya pernah kamu lihat?.
Ah, kamu egois.
Membaca cerita orang lain saja, kamu
tak mau.
Lalu secara tiba-tiba, kamu
menginginkan seisi duniamu dibaca orang lain?. Mustahil !.
Kamu mesti ingat. Kita tinggal
dibumi yang hukum gravitasinya jatuh bawah. Sehingga apapun yang kamu hempas
lurus keatas, pasti akan jatuh kembali padamu. Apapun yang kamu perbuat,
balasannya pasti akan selalu sampai kepadamu.
Ini bukan hanya cerita tentangmu. Tapi juga
tentangku yang beberapa kali tak peduli dengan bacaan orang lain. kamu paham
kan, yang aku sebut bacaan?. Dia adalah kehidupan orang lain yang sering kali
kita lihat dari sampulnya saja.
Sampulnya buruk, kita nilai dia buruk. Sampulnya
baik, kita nilai dia baik. Lalu apa cukup sampai disitu?.
Tidak. Tidak seperti apa yang kita lihat. Ini
tipuan. Sama seperti dua sisi mata uang. Kita tak pernah tahu, apa yang akan
muncul saat melempar koin setelahnya. Apa kita bisa bertaruh, bahwa yang
sebelumnya kita lihat akan menjadi sama? Tentu tidak.
Tapi satu hal yang harus kita mengerti di dunia ini.
Bahwa hidup bagaikan kutub magnet yang
saling tarik-menarik, jika memiliki kutup yang berbeda. bahwa kita akan tetap bersama,
jika mengerti dan memahami segala apa yang berbeda.
Itu aku,,,,
lalu kamu,,,,,
kemudian kita,,,,
dan juga mereka.
-------------
Penulis
Nur Komariah
0 comments:
Post a Comment