Wednesday, December 16, 2015

Industri Media Global Dan Imperialisme Budaya – Kasus-Kasus Transnational Media-

            Teori Imperialisme budaya pertama kali dikemukakan oleh Herb Schiller pada tahun 1973. Tulisan pertama Schiller yang dijadikan dasar bagi munculnya teori ini adalah Communication and Cultural  Domination. Teori imperialisme budaya menyatakan bahwa negara Barat mendominasi media di seluruh dunia ini. Ini berarti pula, media massa negara Barat juga mendominasi media massa di dunia ketiga. Alasannya, media Barat mempunyai efek yang kuat untuk mempengaruhi media dunia ketiga.
Media Barat sangat mengesankan bagi media di dunia ketiga. Sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul lewat media tersebut. Dalam  perspektif teori ini, ketika terjadi proses peniruan media negara berkembang dari negara maju, saat itulah terjadi penghancuran budaya asli di negara ketiga. Kebudayaan Barat memproduksi hampir semua mayoritas media massa di dunia ini, seperti film, berita, komik, foto dan lain-lain. Mengapa mereka bisa mendominasi seperti itu?  Pertama, mereka mempunyai uang. Dengan uang mereka akan bisa berbuat apa saja untuk memproduksi berbagai ragam sajian yang dibutuhkan media massa. Kedua, mereka mempunyai teknologi. Dengan teknologi modern yang mereka punyai memungkinkan sajian media massa diproduksi secara lebih baik, meyakinkan dan “seolah nyata”.
 Imperialisme budaya menempatkan media -televisi, radio, jurnalisme, periklanan- diatas segalanya. walaupun media secara analistis terpisah dari segala aspek budaya, namun dapat terlihat dengan jelas bahwa media dan budaya memiliki koneksi yang sangat dekat dengan  berbagai aspek lain yang mengkaji tentang kehidupan manusia. Yang dialami orang-orang terhadap pengaruh televisi misalnya, seringkali menimbulkan efek mediasi yang bermakna.
Contoh kasus
Beberapa tayangan Tv merupakan pengadopsian dari program acara tv dibarat kita lihat saja beberapa program games seperti mission X di trans tv ynyang mengambil konsep acara dari program tv di amerika.


Kejahatan Telematika Sebagai Kejahatan Transnasional

Kejahatan transnasional adalah kejahatan yang tidak hanya sifatnya lintas batas Negara, tetapi termasuk juga kejahatan yang dilakukan di suatu Negara, tetapi berakibatfatal bagi Negara lain. Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking  ,penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional. Saat ini, beberapa Negara mengkategorikan kejahatan telematika sebagai kejahatan transnasional, karenatindakannya bisa dilakukan di Negara B, oleh warga Negara A, tetapi korbannya ada diNegara C.
Dalam tatanan teknologi, sifat kegiatan telematika adalah borderless atau lintas batasnegara. Dimensi transnasional yang melekat pada teknologi telematika ini sangat menguntungkan pelaku kejahatan. Pelaku kejahatan dapat melakukan kejahatannya padakorban di negara manapun korban berada. Korban kejahatan telematika tidak terbatas pada individu, tetapi juga organisasi atau perusahaan bahkan negara secara keseluruhan.Keuntungan yang lain bagi pelaku kejahatan telematika adalah disparitas aturan berkaitan dengan kejahatan telematika di setiap negara. Bahkan masih banyak negara yang belum memiliki hukum yang mengatur khusus mengenai kejahatan telematika. Hal ini tentu memudahkan pelaku kejahatan telematika bisa dengan leluasa melakukan aktifitasnya tanpa terjerat hokum

Contoh Kasus
Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasilmenyusup dan mengganti (cracking ) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard, Departemen Pertahanan Amerika, the US Naval Command, the SanDiego-based Control and Ocean Surveillance Center , dan beberapa organisasi vital di Amerika.Sayangnya, Hukum Argentina tidak mengatur tindakan Ardita sebagai kejahatan.Meskipun begitu, mengingat kerugian yang diderita oleh Pemerintah Amerika, pada akhirnya Julio Cesar Ardita menyerahkan diri dengan sukarela kepada FBI.

Referensi
Theories of Human Communication, Little Jhon and Karen A. Fossnurudin.staff.umm.ac.id/category/teori-komunikasi -massa/ 
https://www.academia.edu/6415490/Imperialisme_budaya

0 comments:

Post a Comment